SPEDISIA.com | Makassar, Walikota Makassar Munafri Arifuddin bersama Forum Perangkat Daerah Kota Makassar melakukan pertemuan dengan ketua-ketua organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), unsur potensi pemuda lainnya yang diinisiasi komite nasional pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar, di warkop Sawerigading, Makassar, Ahad, 31/8/2025.
Walikota Munafri Arifuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa pertemuan ini diharapkan terjadi diskusi yang kontruktif menyikapi aksi demonstrasi anarkis di Makassar beberapa hari lalu dan juga rencana aksi lanjutan mulai 1-5 September 2025.
“Ini yang mau saya sampaikan, saya ingin berdiskusi dengan teman-teman sekalian, mudah-mudahan aksi berikutnya tidak hanya mampu memgobati tapi juga kita bisa mencegah terjadinya aksi-aksi yang di luar batas proses penyampaian aspirasi. Saya tahu di tempat ini adalah (hampir semua) pernah menjadi bagian dari proses aspirasi tapi kita harus jaga dampak-dampak dari penyampaian aspirasi” ucap Munafri di awal sambutannya.
Walikota menambahkan ia tidak pernah melarang untuk menyampaikan unjuk rasa atau aspirasi tetapi sampaikanlah dengan baik agar Makassar ini bisa terjaga dengan baik.
“Saya tidak pernah membenci, saya tidak pernah melarang penyampaian unjuk rasa atau aspirasi tetapi sampaikanlah dengan cata yang baik, saya berharap bersama teman-teman semua kita jaga Makassar agar tidak lagi kita nodai, tidak lagi menelan korban dalam setiap penyaluran aspirasi” tegasnya.
Dalam pertemuan itu juga ketua DPRD Makassar Supratman mengatakan baru kali ini ada gelombang aksi yang sangat brutal seperti ini di Makassar.
“Sudah 12 tahun saya menjadi anggota DPRD, ini periode ketiga saya di DPRD tapi baru kali ini saya menyaksikan adanya aksi-aksi tidak terkendali seperti itu” ucapnya
Menanggapai aksi anarkis di Makassar, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengatakan bahwa aksi 29 Agustus 2025 kemarin di Makassar ada situasi yang tidak bisa ditangani tidak bisa dikendalikan oleh kepolisian.
“Kemarin pada 29 Agustus 2025 memang ada situasi yang tidak bisa ditangani oleh kepolisian, dimana jumlah personil hanya 200 orang sementara massa mencapai 2000 orang, personil itu dibagi ke beberapa tempat untuk mengantisipasi terjadinya eskalasi aksi” terang kapolrestabes.
Sementara Dandim 1408 Makassar Kolonel TNI Franky Susanto secata tegas mengajak pesrta dialog untuk bersama-sama ke jalanan mencegah aksi-aksi anarkis.
“Saya singkat saja, saya mengajak kita semua yang ada di sini untuk turun besok, apakah siap? Tanya dandim yang disahuti kata siap oleh peserta dialog” singkatnya.
Tampil di akhir, Kajari Makassar Nauli Rahim Siregar juga mengajak masyarakat agar menjaga Makassar ini agar tidak lagi terjadi aksi-aksi anarkis, kemudian tidak memanfaatkan anak di bawah umur dalam kegiatan aksi demonstrasi.
“Perlu kita sampaikan bahwa mari kita bersama sama menjaga Makassar dan sebaiknya jangan memanfaatkan anak kecil. Saya usulkan ke pak Wali mulai malam ini pak wali launching tagar Makassar Aman atau apalah namanya untuk kita jadikan bahan kampanye di media sosial: katanya.
Kemudian pada sesi dialog salah satu perwakilan OKP Attock Suharto mengatakan bahwa kejadian di Makassar tidak perlu lagi menyalahkan siapa-siapa, tetapj itu merupakan ketelodran kita semua terutama TNI / Polri yang mungkin tidak dapat memprediksi kejadian tersebut.
“Kita semua berduka atas musibah yang menimpa kota ini dengan jatuhnya 3 orang korban jiwa, tetapi itu sudah terjari dan tidak perlu memyalahkan siapa-siapa, ini adalah leteledoran kita semua yang tidak bisa memprediksi kejadian tersebut” tegas ketua GM Trikora Makassar itu.
Attock menambahkan saatnya kita semua terutama pemerintah kota makassar menunjukkan empatinya kepada korban demgan melakukan doa bersama atau istighosah akbar di lapangan karebosi.
“Saatnya pemerintah kota makassar menunjukkan empatinya kepada keluarga korban dengan membuat doa bersama atau istigoshah di Karwbosi untuk mendoakan para korban” tutup mantan sekretatis KNPI Makassar itu.
Hadir dalam pertemuan ituselain forkopimda juga para ketua OKP, kepala OPD, ketua KNPI Makassar Baso Muhammad Ikram dan Kadispora Malassar Ando Fadli wellang dan kelompok suporter seperti The Red Gank, Viking Aremania, Bonek dan suporter Indonesia(*)