SPEDISIA.com | Makassar, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, menghadiri sekaligus mendampingi Menteri Agama RI, pada Seminar Internasional “Towards a Two-State Solution: Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza” yang diselenggarakan di Gedung Auditorium Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Senin (17/11).

Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, H. Anis Matta, Gubernur Sulawesi Selatan, Rektor UIN Alauddin Makassar, para narasumber internasional, pimpinan PTKI, para Kanwil Kemenag Provinsi, Kakankemenag se-Sulsel, serta tamu undangan VVIP.

Kakanwil Sulsel hadir sejak prosesi penyambutan hingga mendampingi Menag dalam seluruh rangkaian kegiatan seminar. Kehadiran Kakanwil menjadi bagian dari dukungan penuh Kanwil Kemenag Sulsel terhadap agenda akademik dan diplomatik nasional terkait Palestina.

Dalam sambutannya, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang solusi dua negara yang disampaikan di forum PBB dan kunjungan internasional telah mendapat respons luar biasa dari masyarakat global.
Menag menegaskan bahwa UIN Alauddin Makassar menjadi titik awal forum akademik nasional untuk mengkaji dan mengartikulasikan gagasan Presiden Prabowo dalam konteks geopolitik dan keagamaan dunia.

“Seminar ini adalah langkah awal untuk merumuskan perspektif Indonesia terhadap Two-State Solution. Hasilnya nanti akan menjadi rekomendasi akademik kepada Kementerian Luar Negeri,” jelasnya.
Menag juga menyampaikan bahwa rangkaian seminar ini akan berlangsung di Makassar, Medan, Surabaya, dan Jakarta, sebelum dihimpun menjadi rekomendasi final nasional.
Wakil Menteri Luar Negeri, H. Anis Matta, dalam paparannya menegaskan bahwa posisi Indonesia dalam mendukung Palestina telah tertanam dalam dasar negara dan perjalanan sejarah bangsa.
“Dukungan kita kepada Palestina adalah amanat konstitusi, kesadaran agama, dan kewajiban kemanusiaan. Ini juga utang sejarah sejak Konferensi Asia Afrika,” tegasnya.
Wamenlu juga menjelaskan perkembangan terbaru dukungan Indonesia, termasuk:
• Bantuan kemanusiaan USD 12 juta untuk pembangunan dapur umum di Gaza
• Total realisasi bantuan sebelumnya sebesar USD 24 juta
• Pengiriman airdrop 1.200 ton bantuan pangan
• Komitmen Presiden Prabowo untuk mengirim pasukan perdamaian, termasuk kemungkinan pengerahan tim medis dan zeni TNI di bawah mandat PBB
“Komitmen pengiriman pasukan perdamaian adalah langkah baru pemerintahan saat ini,” tegas Anis Matta.
Menurutnya, isu Gaza kini bukan lagi sekadar konflik regional, melainkan persoalan kemanusiaan global yang mengancam tatanan hukum internasional.
Usai mendampingi Menteri Agama, H. Ali Yafid menyampaikan apresiasi kepada UIN Alauddin Makassar sebagai tuan rumah yang mampu menghimpun pakar dari berbagai negara dalam forum yang sangat strategis ini.
“Makassar kembali menjadi pusat diskursus internasional. Kemenag Sulsel siap mendukung sepenuhnya langkah-langkah strategis pemerintah, termasuk penguatan diplomasi keagamaan dan akademik,” ujarnya.
Kakanwil menambahkan bahwa kehadiran Menag dan Wamenlu menunjukkan kuatnya komitmen pemerintah dalam memperjuangkan perdamaian Palestina melalui pendekatan politik, kemanusiaan, dan ilmu pengetahuan.
Seminar ini menghadirkan tokoh nasional dan internasional, di antaranya:
• Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. – Menteri Agama RI
• H. Anis Matta, Lc. – Wakil Menteri Luar Negeri RI
• Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. – Rektor UIN Alauddin Makassar
• Prof. Robert W. Hefner – Boston University
• Revda Selver Iseric – Jurnalis Palestina
• Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D. – Pemerhati Palestina
Seminar Internasional Two-State Solution di UIN Alauddin Makassar menjadi ajang penting bagi Indonesia dalam memperkuat kontribusi pemikiran terhadap perdamaian global. Kehadiran dan pendampingan langsung oleh Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, merupakan wujud sinergi antara pusat dan daerah dalam mengawal agenda kebangsaan serta perjuangan kemerdekaan Palestina(*)







