
SPEDISIA.com | Jakarta, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan terus mengupayakan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Iran.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu, Andy Rahmianto, melalui keterangan resmi, Rabu (25/6/2025).
Andy mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan jumlah WNI yang akan dievakuasi dalam tahap kedua.
“Yang baru tercatat ada 380-an WNI yang masih di Iran. Jadi pemerintah sudah memutuskan kita akan melakukan evakuasi tahap kedua. Jumlahnya masih terus kita pantau,” ujarnya.
Menurut Andi, jumlah WNI yang masih berada di Iran belum sepenuhnya diketahui secara pasti, lantaran tim KBRI masih terus menerima informasi adanya permintaan tambahan untuk dievakuasi dan pemulangan ke Tanah Air.
“Jumlahnya masih terus kita pantau, karena setiap hari bertambah terus. Tadi dari saudara-saudara kita yang sudah tiba dapat informasi juga, karena mereka saling kontak, ada beberapa teman mereka, saudara-saudara mereka, yang juga masih ada di sana, yang minta ingin dievakuasi,” tegasnya.
Andy mengungkapkan, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan tim antar-kementerian dengan memantau selama 24 jam perkembangan situasi keamanan di kawasan Timur Tengah tersebut. Hal itu dilakukan menyusul peristiwa serangan militer Israel dan Amerika terhadap Iran.
“Kita ingin menunjukkan bahwa negara hadir untuk memberikan pelayanan dan bantuan untuk evakuasi warga negara kita, yang saat ini menghadapi masalah di beberapa negara-negara kawasan Timur Tengah. Situasi yang terjadi di sana masih sangat fluid, masih sangat dinamis,” paparnya.
Ia menyatakan, untuk saat ini terdapat terdapat total 97 orang telah berhasil dipindahkan dan dievakuasi ke Baku, Azerbaijan, dimana dari puluhan orang warga Indonesia itu termasuk tiga staf kedutaan dan satu warga negara asing, yaitu warga negara Iran pasangan WNI.
Kemudian, ke 97 orang itu yang berhasil dievakuasi tersebut dilakukan beberapa tahapan pemulangan.
Dimana, tahap pertama ada 29 orang diterbangkan ke Tanah Air dengan menggunakan penerbangan pesawat berbeda-beda.
Akan tetapi, lanjutnya, atas kondisi dan situasi di negara Timur Tengah itu kembali memanas hanya sebanyak 11 WNI yang tiba malam ini ke Indonesia.
“11 orang sudah tiba di Jakarta, mereka berasal dari dua daerah. Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kalimantan Timur,” katanya.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan terhadap Iran sejak Jumat (13/6/2025) yang berdampak pada fasilitas nuklir, militer, dan kawasan permukiman di Iran.
Serangan tersebut telah menyebabkan 400 warga Iran, termasuk petinggi militer, ilmuwan nuklir, dan masyarakat sipil, meninggal dunia.
Merespons serangan Israel, militer Iran segera melakukan serangan balasan, dan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC) telah meluncurkan serangan balasan terhadap Israel dengan nama Operasi “True Promise III” atau Operasi Janji Sejati III.(*)