SPEDISIA.com | MAKASSAR — Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XVI Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil dilaksanakan dengan lancar dan sukses pada 19 November 2025 di hotel Santika Makassar.
Acara puncak Musorprov ini mengantarkan Darmawangsyah Muin terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Sulsel periode 2025-2029. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Sulsel, Kadispora Sulsel, Ketua Bidang Hukum KONI Pusat dan sejumlah pejabat Forkopimda, Anggota DPRD Sulsel dan perwakilan dari 23 KONI Kabupaten/Kota, dan 40 Cabang Olahraga se-Sulsel.

Dalam sambutannya, Ketua Umum KONI Sulsel periode sebelumnya, Yasir Machmud, mengungkapkan perjalanan kepemimpinannya selama empat tahun terakhir yang diwarnai dengan suka dan duka. Ia secara terang-terangan menyoroti tantangan terbesar yang dihadapi, yakni keterbatasan dukungan anggaran dari pemerintah provinsi.
“Selama 4 tahun ini kami diperhadapkan dengan keterbatasan dukungan anggaran dari pemerintah. Bahkan, kami terpaksa mengadaikan sertifikat rumah untuk menutupi kekurangan anggaran dalam membiayai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sinjai-Bulukumba yang lalu,” ungkap Yasir Machmud dengan nada prihatin.
InshaAllah kedepan, sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel, saya akan memperjuangkan anggaran KONI, setahun menjabat DPRD Sulsel, sengaja kami tidak ngotot dalam alokasi anggaran Hibah KONI Sulsel. Hal ini untuk menghindari konflik interest diantara dua jabatan saya di sulsel ini.
Kondisi finansial KONI Sulsel ini mendapat tanggapan dari Ketua Bidang Hukum KONI Pusat, Dr. Widodo Sigit Pudjianto, SH, MH, yang juga mantan Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri, dalam sesi wawancara setelah memberikan sambutan.
Dr. Widodo Sigit Pudjianto menyatakan keprihatinannya atas situasi yang dialami KONI Sulsel, terutama mengenai utang yang mencapai ratusan juta karena anggaran KONI yang di-NOL-kan oleh Pemerintah Provinsi.
“Seharusnya Gubernur menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang urusan wajib Kepala Daerah. Salah satu urusan wajib itu adalah membiayai pelayanan dasar, yang mana olahraga termasuk di dalamnya,” tegas Dr. Widodo.
Ia menegaskan bahwa Gubernur wajib memberikan bantuan hibah. “Suka atau tidak suka, KONI harus disupport anggaran. Salah itu kalau Gubernur NOL-kan anggaran KONI. Kami prihatin benar, KONI Sulsel sampai tahun 2025 ini malah berutang ratusan juta karena di-NOL-kan sama Gubernur,” tambahnya.
Terpilihnya Darmawangsyah Muin secara aklamasi diharapkan membawa angin segar dan perubahan signifikan bagi pembinaan prestasi olahraga di Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, beliau meminta kepada semua keanggotaan KONI Sulsel ikut mensupport dan mendukung program KONI Sulsel kedepannya.
Tugas utama Darmawangsyah Muin ke depan adalah tidak hanya meningkatkan capaian prestasi, tetapi juga memperjuangkan ketersediaan anggaran yang layak sesuai dengan amanat undang-undang agar permasalahan finansial yang dihadapi KONI Sulsel tidak terulang di masa kepemimpinannya.





