SPEDISIA-GOWA.Anggota DPR RI dari Sulawesi Selatan, Dr Hj Meity Rahmatia ikut merayakan hari jadi Kabupaten Gowa ke-705 yang puncak acaranya dilangsungkan di Istana Museum Balla Lompoa, Gowa, Senin (17/11/2025).
Kehadirannya disambut baik oleh pimpinan pemerintah setempat, maupun pihak istana Kerajaan Gowa.
Saat turun dari kendaraan, ia langsung dikawal, dan dipayungi sebagai salah satu tamu istimewa oleh pasukan Tubarani Istana Gowa. Prosesi itu berlangsung hingga hingga menuju tangga Balla Lompoa.
Bagi sebagian masyarakat Gowa, Meity memang cukup istimewa. Meski asalnya dari Banten, ia telah diterima menjadi bagian dari Gowa, sebab suaminya, Abdul Samad Hamid adalah putra asli dari wilayah dataran tinggi daerah tersebut.
Pasangan hidupnya itu dikenal sebagai tokoh agama, pendakwah sekaligus pengusaha. Alumnus Al Azhar, Kairo, Mesir. Keduanya kini dikaruniai tiga anak.
Karena kentalnya hubungan emosional ini, Meity juga dianggap sebagai tokoh yang mewakili masyarakat daerah bekas kerajaan terbesar di Sulsel tersebut di gedung Senayan.
Meity terpilih pada pemilihan anggota legislatif 2024 dari Dapil 1 Sulsel, meliputi Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar. Ia satu-satunya perwakilan perempuan dari Dapil 1 Sulsel yang terpilih ke DPR RI.
Di momentum ini Meity berharap Gowa semakin maju, dan masyarakatnya sejahtera. “Harapan saya, masyarakat di daerah ini semakin sejahtera secara ekonomi,” imbuhnya.
Ia juga berharap pembangunan di kabupaten yang bersebelahan langsung dengan Kota Makassar itu semakin meningkat dan merata. Terutama di daerah pedalaman dan dataran tinggi.
“Saya sangat berharap pula, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap perbaikan infrastruktur ke daerah-daerah pedalaman, pesisir maupun pegunungan,” ungkapnya.
Perayaan hari jadi Gowa kali ini berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan budaya, pameran dan defile pasukan tubarani serta kecamatan se-Kabupaten Gowa yang mengenakan pakaian adat daerah.
Tahun ini tema yang diangkat yakni “Gowa Bersama, Maju dan Sejahtera” mengandung makna untuk membangun kebersamaan antar pemerintah, masyarakat dan lintas sektor dalam mendorong kemajuan daerah secara inklusif, serta memastikan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. (***)





