Siap Maju di Musda, Ilham Arief Sirajuddin ungkap Tantangan Golkar pada Pemilu 2029 mendatang

SPEDISIA.com | Makassar, Menghadapi Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulawesi Selatan, Bakal calon Ketua DPD I Golkar Sulsel Ilham Arief Sirajuddin (IAS), intens turun ke beberapa kabupaten/kota mencari dukungan.

Sejumlah daerah dikunjunginya, guna menggaet dukungan dari DPD II. Pada Minggu (01/6/2025) kemarin IAS melanjutkan safari politiknya ke Pinrang. Dia tiba di Kantor Golkar Pinrang dan disambut Ketua Golkar Pinrang Usman Marham.

Dalam kunjungan tersebut, Aco sapaan IAS mengajak kader partai Golkar untuk membangun solidaritas mulai level provinsi hingga kecamatan untuk segera mengakhiri faksi-faksi yang tidak produktif. IAS menegaskan, kunjungannya itu bagian strategi sosialisasi sekaligus konsolidasi partai.

“Dalam rangka silaturahmi dengan kader, kebetulan semalam saya di Sidrap. Golkar ke depan akan melangsungkan konsiderasi internal, mulai dari pusat dan provinsi,” jelasnya.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, IAS lebih banyak berdiskusi mengenai tantangan Golkar ke depan.

Menurutnya, Pemilu 2024 menjadi Pemilu kurang baik bagi Golkar. Padahal di Pemilu sebelumnya Golkar Sulsel selalu menjadi partai pemenang.

“Selama ini kita tahu kalau Golkar selalu pemenang pemilu. Baru 2024 ini kita tidak,” ungkapnya.

IAS juga menyampaikan pengalamannya sejak menduduki kursi kosong satu Golkar Sulsel (2008-2009). Suami dari Wakil Wali Kota Makassar itu, mengungkapkan pada Pemilu 2009 lalu, dirinya berhasil memenangkan Golkar di 23 kabupaten/kota dari 24 daerah di Sulsel.

Bagi IAS, itu tidak lepas dari kerja keras kader di tingkat bawah. Golkar ini lanjut Aco, punya kekuatan di akar rumput, semestinya digunakan. Bagaimana caranya, dengan memotivasi kader, membangun semangat mereka yang ada di Grassroots.

“Mereka ini orang-orang yang pernah merasakan bagaimana kejayaan Golkar dan efek dari itu dia rasakan.”

IAS optimis, paling tidak untuk menghadapi persiapan Pemilu 2029, Golkar Sulsel harus siap.

“Ini bukan persoalan dukungan, yang penting saya menawarkan konsep, saya menawarkan pemikiran untuk kita sama-sama.Karena dalam mekanisme Golkar saat ini, kewenangan sepenuhnya ada di pengurus pusat,” jelasnya.(*)