Almarhum Mappinawang

Catatan Ringan Attock Suharto

Pagi tadi (Selasa, 28/1/2025) kabar duka atas berpulangnya Kak Mappinawang beredar luas di media sosial, hampir seluruh group whatsApp telah memasang foto berikut informasi tentang kematiannya serta ungkapan belasungkawa begitu bersiliwerang bersamanya.

Kak Mappi adalah salah seorang yang amat sangat terkenal di masa kami masih berstatus mahasiswa 30 tahun silam. Beliau sangat dikenal luas sebagai seoramg aktivis dan penggiat HAM. Bukan karena sering demo, tetapi memang Kak Mappi merupakan dedengkot aktivis yang sangat konsen terhadap hukum, HAM dan demokrasi. Bagi kami aktivis mahasiswa, Kak Mappi sudah menjadi Ketua LBH Ujung Pandang, kemudian menjadi Koordinator FIK Ornop, lalu menjadi Ketua KPU Sulawesi Selatan.

Pengacara senior itu memang sangat jauh jarak dan masanya dengan kami, tetapi kami bersyukur berkesempatan banyak berinteraksi bersama beliau, menimba ilmu dan menyerap pengalaman-pengalaman organisasi dengannya.

Jauh berlalu ke belakang, Kak Mappi sudah sering menjadi tempat berkeluh kesah kami sebagai aktivis, kami sering terlibat diskusi ringan dengannya terkait bagaimana seorang aktivis dapat menjadi terusan aspirasi mahasiswa yang baik. Bagaimana seorang organisatori dapat membangun relasi yang baik, hingga pada bagaimana kelak jika dalam perjalanan kami menuai aral di lapangan Kak Mappi siap menjadi benteng perjuangan kami.

Urus KONI

Saya sama Kak Mappi terlibat diskusi serius soal KONI Sulawesi Selatan pada tahun 2021, kebetulan ada agenda Musorprov (musyawarah olahraha provinsi) Sulsel yang akan dihelat untuk mengganti ketua umum Ellong Candra. Kak Mappi kebetulan sebagai Ketua Tim Penjaringan Calon Ketua Umum, kemudian banyak bertanya terkait mekanisme hingga kepada persyaratan calon ketua umum karena kami kebetulan punya bakal calon yang sedang menjabat sebagai direktur perseroda sulsel kala itu, Yasir Mahmud. Atas bimbingan, arahan dan nasehat beliau sehingga kami bisa melalui agenda KONI tersebut dengan baik.

Warga Phoenam

Bersama Kak Mappi sudah menjadikan rutinitas pagi minum kopi di Warkop Phoenam Boulevard. Seperti kawan-kawan lainnya yang sudah menjadi warga phoenam, menjadikan warkop itu sebagai titik star untuk memulai dan mengurus segala pekerjaan, urusan dan lainnya.

Kak Mappi pun begitu, selalu kelas pagi di Phoenam, karena keluar rumahnya langsung ke Phoenam minum kopi sambil diskusi dengan teman-temannya, menjelang siang baru ke kantornya di Topaz Raya yang kebetulan dekat dari boulevard.

Setelah selesai urusan kantornya kemudoa Kak Mappi berpindah tempat lagi ke Warkop Megazone.

Kelas Siang di Megazone

Setelah selesai dhuhur berjamaah di masjid Barakatul Ilham, Topaz, Kak Mappi sering menyempatkan waktunya untuk ngopi sambil main gaple (domino) di warkop Megazone. Kak Mappi kadang menjadi lawan, kadang menjadi teman di warkop tersebut.

Hari ini, sang guru kehidupan itu telah tiada, pergi memenuhi panggilan sang pencipta. Dia pergi membawa banyak bekal kebaikan. Pergi dengan beragam amal saleh dan amal jariyah yang ditinggalkan. Bukan sekedar menolong orang, memperjuangkan dan memberikan pandangan hukum dan demokrasi, dia pergi dengan amal jariyah atas ilmu yang telah ditebarkannya sejak menjadi aktivis dan penggiat HAM dan demokrasi.

Kak Mappi adalah salah satu yang disenti dalam Sabda Rasulullah saw “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” karena kebaikan-kebaikannya kepada sesama, kerabat dan kawan-kawannya serta kepada masyarakat luas telah dirasakan manfaatnya, baik sebagai aktivis, pengacara, penasehat hukum, ketua LBH, Koordinator FIK ORNOP hingga pada Ketua KPU Sulawesi Selatan.

Selamat jalan Kak Mappi, kembalilah dan berkumpullah dengan hamba-hamba-Nya yang soleh. Amin.(*)